Pada 1986, Filipina dilanda kemarahan dari rakyatnya terhadap rezim Marcos yang dikenal otoriter dan kejam seperti ada korupsi, pelanggaran HAM, membungkam lawan politiknya dengan kekerasan dan pembunuhan yang mengakibatkan pada pelengseran Ferdinan Marcos dari jabatannya sebagai presiden Filipina. Keluarganya pun dipaksa keluar dari negara tersebut, Namun setelah 5 tahun pengasingan. Keluarga Marcos kembali ke Filipina dan diperbolehkan kembali ke dunia politik, dan keluarganya berhasil me-rehabilitasi pandangan masyarakat mengenai era kepemimpinan Marcos, dan pada pemilihan presiden Filipina 2022, anak dari Marcos yaitu BongBong Marcos Jr. berhasil memenangkan Pilpres dan terpilih jadi presiden Filipina selanjutnya.